Dari kitab "AHSANUL QOSOS"
Karya الحج أحمد طه بن الحج مختار
*********
Diriwayatkan dari Muhammad Ibn Ibrahim Assamarqandi, dari Nabi-nabi yang tidak diangkat menjadi Rasul ada yang diberi kelebihan ilmu oleh Allah SWT., ada Nabi yang kedatangan 'Hatif (sorotan penglihatan/penglihatan khusus), dan ada yang diberi kelebihan (perintah/wahyu) lewat mimpi.
Ada seorang Nabi yang mendapat perintah lewat mimpi, yaitu :
1)"besok pagi, apa saja yang pertama kali kamu temukan, maka kamu harus memakannya;
2)yang kedua, kamu harus menyembunyikannya;
3)yang ketiga adalah kamu harus menerimanya;
4)yang keempat adalah kamu tidak boleh melalaikannya;
5)yang kelima adalah jangan kamu dekati."
Keesekoan harinya, Ia keluar dari rumahnya. Yang pertama kali Ia temukan adalah Gunung Hitam yang sangat besar.
Ia pun terhenti, kaget, dan bingung. Ia berkata :
"Allah memberi perintah untuk mengharuskan aku memakan gunung ini, bagaimana mungkin aku bisa memakan gunung ini?".
Allah tidak akan memberi perintah dalam perkara yang tidak kuat aku memikulnya (melaksanakannya). pikirnya .
Ia kemudian mendekati gunung itu, berniat untuk melahapnya. Ketika didekati, gunung tersebut makin mengecil, mengecil, dan semakin mengecil sampai kedalam bentuk suapan mulut (sesuap). Akhirnya Ia pun memakannya. Rasanya manis, lebih manis daripada madu.
Ia berangkat kembali melanjutkan perjalanan. Ditengah perjalanan, Ia menemukan wadah emas.
"Aku diberi perintah untuk menyembunyikan wadah ini". Katanya pada diri sendiri.
Kemudian Iapun mengubur wadah tersebut didalam tanah. Setelah itu, Ia melanjutkan perjalanan. Ketika Ia menoleh ke tempat wadah itu dikubur, ternyata wadah tersebut sudah kembali keatas tanah. Ia pun kembali lagi kebelakang untuk menguburnya kembali. Kemudian berangkat lagi melanjutkan perjalanannya, kembali lagi hingga ketiga kalinya dan tiga kali pula ia mengubur wadah emas itu. Ia berkata : "biarkan sajalah!, yang penting aku sudah melaksanakannya".
Setelah itu, seekor burung datang menghampirinya yaitu burung yang dikejar-kejar oleh burung alap-alap (*sejenis burung pemakan daging*) yang akan memakannya. Burung tersebut berkata :
"wahai Nabi Allah! Tolonglah saya".
Kemudian burung tersebut Ia sembunyikan dibalik lengan bajunya.
Tak lama kemudian datanglah si burung alap-alap, lalu bercerita :
"wahai Nabi Allah, aku ini lapar. Dari mulai terbit matahari, aku telah mengejar-ngejar buruanku hingga hampir aku dapatkan. Semoga engkau tidak memutus rezekiku!".
Ia pun berpikir. Setelah itu Ia mengambil pisau . 'Sreeeeeeet....' Ia mengiris sendiri daging ditubuhnya, tepatnya dibagian pahanya untuk kemudian Ia berikan irisan daging itu kepada burung alap-alap. Burung alap-alap pun kemudian memakannya.
Kemudian Ia berangkat kembali sembari melepaskan burung yang tadi Ia sembunyikan. Diperjalanan, Ia menemukan bangkai yang teramat bau. Ia lari menjauhi bangkai itu. Ketika sampai pada waktu menjelang tidur, Ia bermunajat kepada Allah :
"Ya Allah!, aku telah melaksanakan perintahMu. Semoga Engkau memberi penerangan akan perkara tersebut".
Jawabannya dalam mimpinya :
"Yang pertama, yang kamu makan adalah ghadab (amarah). Amarah itu pada awalnya sebesar gunung, akan tetapi jika sabar menghadapinya, tentu akan bertemu dengan rasa manis yang lebih manis daripada manisnya madu.
Yang keduanya adalah amal sholeh, yaitu seterusnya akan terlihat;
Yang ketiga yaitu orang yang diberi amanat, janganlah menciderai amanat tersebut (berkhianat/tidak disampaikan);
Yang keempat adalah jangan melalaikan orang yang membutuhkan pertolongan;
Dan yang kelima adalah mengumpat itu harus dijauhi."
*********
Wa Allahu a'lam bish shawaab
Comments
Post a Comment
silahkan poskan komentar anda..komentar diharap tidak rasisme, santun dan tidak mengandung sara..terima kasih ^_^